Selasa, 27 Maret 2012

Budaya disiplin

Menerapkan Budaya Disiplin di Indonesia

Disiplin adalah kunci keberhasilan. Itulah salah satu filosofi hidup yang amat dipegang teguh oleh masyarakart Jepang. Budaya disiplin dalam segala hal terbukti mampu mengantarkan Jepang tumbuh pesat menjadi Negara yang kuat dan modern. Baik itu dalam bidang pertahanan keamanan, teknologi, pangan, ekonomi, hingga bahkan kebudayaan. Di negeri matahari terbit itu disiplin memang telah menginternalized menjadi budaya bangsa sehari-hari. 

Bagi bangsa Jepang tidak disiplin adalah aib yang memalukan Kedisiplinan bangsa Jepang membuat negara tersebut selalu sigap dalam menghadapi segala ancaman. Kesigapan itu juga nampak saat Jepang dilanda bencana gempa dan tsunami beberapa waktu yang lampau. Semuanya sudah dipersiapkan secara matang dan dirancang dengan begitu rapi. Bahkan tidak nampak masyarakat Jepang yang melakukan penjarahan saat bencana melanda negeri mereka.

Pelajaran berharga yang bisa kita petik dalam hal ini yaitu kedisiplinan bangsa Jepang. Budaya disiplin terbukti mampu mendorong terciptanya keteraturan hidup dan kokohnya tatanan sosial dalam masyarakat maupun lingkup negara. Maka dari itu sudah saatnya kedisiplinan menjadi bagian dari budaya masyarakat Indonesia. Bukan sekedar slogan-slogan ataupun jargon-jargon yang hanya manis di bibir saja. Namun budaya disiplin tersebut harus kita wujudkan bersama dalam kehidupan sehari-hari.

Bangsa Indonesia nampaknya patut mencontoh strategi Jepang dalam mewujudkan budaya disiplin di negaranya. Jepang telah menanamkan budaya disiplin ke dalam mainstream masyarakatnya sejak dini. Dimana sejak anak usia dini telah dididik hidup disiplin di dalam keluarganya. Yang kemudian proses tersebut berlanjut di bangku sekolah. Sejak usia dini anak-anak Jepang telah dibiasakan untuk mampu memanajement segala aktivitasnya secara mandiri. Mereka akan mendapat sanksi sosial berupa cemooh ketika tidak mampu berdisiplin. 


Bagaimana kita bisa mengejar ketinggalan dari bangsa lain bila pola pikir masyarakat kita yang ada tetap saja seperti ini, kapan kita bisa mulai belajar untuk menjadi bangsa yang maju, meninggalkan kebodohan, bukan hanya kebodohan ilmu tapi juga ketertinggalan akal dan budi pekerti beretika. Tanpa bermaksud menjelek-jelekan bangsa sendiri, mari kita mencoba berkaca dan melihat diri kita masing masing dengan 2 hal berikut ini.S iapapun pernah belajar sejarah betapa bangsa Jepang telah bangkit dari keterpurukan pasca di bom atom di Hiroshima dan Nagasaki di akhir perang dunia ke-2 dan kini menjadi 3 besar penguasa perekonomian dunia selain Amerika dan Cina. Yang terbaru begitu Jepang terpuruk lagi karena bencana hebat gempa dan tsunami, mereka begitu cepat bangkit dan berbenah untuk mengejar ketertinggalan, sementara kita disini yang dikaruniai alam kaya raya hanya jalan ditempat dan bergerak lambat-lambat bak siput.


     Yang pertama disiplin antri (lihat perbedaan mencolok) betapa bangsa Jepang sangat menghargai kepentingan orang lain dan tidak egois, main serobot yang penting urusan kita beres persetan denga orang lain. Lihat perbandingan dibawah ini.
Inilah pemandangan antrian belum lama ini di Jepang saat korban Tsunami menerima bantuan pangan di sebuah lapangan. Sementara itu, inilah kondisi bangsa kita dalam budaya antri, berebut berdesak-desakan bahkan tak jarang jatuh korban jiwa, tidak ada yang rela mengalah.


     Yang kedua, adalah kepedulian pemerintah terhadap infrastruktur sangat jauh berbeda, kita lihat fakta di gambar dibawah berikut ini:
Ini kondisi nyata di Jepang betapa pihak pemerintah disana begitu cepat dan sigap memperbaiki infrastruktur yang rusak demi roda perekonomian kembali berputar

Menumbuhkan budaya disiplin memang tidak semudah membalikkan telapak tangan kita. Semua itu tentu butuh proses dan strategi khusus. Awalnya mungkin akan terasa berat bagi sebagian masyarakat. Sehingga perlu terus ditumbuhkan kesadaran dan komitmen bersama seluruh komponen bangsa ini. Masyarakat harus menyadari bahwa melalui budaya disiplin bangsa ini bisa menjadi bangsa yang tangguh dan mandiri. Melalui budaya disiplin akan menghantarkan Indonesia tumbuh pesat menjadi negara maju yang berkarakter. 

namun untuk saat ini di indonesia belum sama sekali menerapkan budaya disiplin,
kapan indonesia mulai menerapkan disiplin?
kita mulai dari diri kita dulu pertama.


smber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=9743585 
              http://sosbud.kompasiana.com/2011/07/22/mendisiplinkan-bangsa-indonesia-                 mungkinkah/

Budaya korupsi

BUDAYA KORUPSI

Budaya korupsi dipahami sebagai sebuah perilaku korupsi yang telah dilakukan secara terus menerus dalam praktek kehidupan masyarakat dan mendapat permakluman sebagian besar masyarakat.

Kata korupsi sendiri jika  dirujuk dari wikipedia berarti perilaku pejabat publik, baik politikus|politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka. Tetapi bagi saya tidak fokus hanya ke PNS, TNI, atau POLRI saja tetapi sektor swasta pun perlu diwaspadai juga berkaitan dengan budaya korupsi.
Sebenarnya ide menulis tentang Memberantas Budaya Korupsi datang ketika saya sedang main game online di facebook. Nama game itu adalah Castle Ville. Ketika saya sudah mencapai level yang agak tinggi dalam game itu mulailah datang bencana di dalam kerajaan saya yaitu berupa tikus muram, serigala muram, pencuri muram, dll. Semula kerajaan saya tumbuh dengan aman dan makmur tetapi bencana itu datang secara logis seiring dengan pertumbuhan kemakmuran di kerajaan saya. Tetapi dampak negatifnya area atau lahan pertanian, peternakan, dll yang sudah dikuasai oleh tikus muram, serigala muram, atau pencuri muram menjadi tidak dapat diambil manfaatnya lagi. Dan terpaksa tikus, serigala, dan pencuri muram itu saya bumi hanguskan.
Memberantas tikus, serigala, dan pencuri muram pun ternyata butuh energi. Dan uniknya dari game ini memang terfokus pada energi dan waktu yang ada. Jika kita punya banyak energi dan alat bantu untuk membunuh tikus atau serigala, maka hewan itu pun segera lenyap dari kerajaan kita. Tetapi jika kita tidak punya banyak energi maka hewan itu pun tetap bercokol di kerajaan kita. Jadi intinya hewan-hewan tadi fungsinya hanya untuk menghambat kemakmuran yang ada di kerajaan kita.
Lalu apa hubungannya Castle Ville dengan Memberantas Budaya Korupsi ?? Menurut saya hewan tikus yang identik dengan koruptor memang harus segera ditumpas agar kemakmuran di kerajaan kita tidak terhambat. Jika kita membiarkan hewan-hewan tadi tentu kita akan mengalami kerugian. Sama hal di pemerintahan kita atau di perusahaan kita. Kalau ada indikasi korupsi  atau kehadiran tikus maka harus segera kita musnahkan.
Ada banyak cara menjebak tikus atau memusnahkan tikus. Berdasar pengalaman pribadi saya memberantas tikus di rumah, ada beberapa cara di antaranya yaitu :
1. Dengan racun tikus
2. Dengan lem tikus
3. Dengan perangkap tikus
4. Dengan predator tikus
5. Dengan lonceng tikus
Baiklah saya akan menjelaskan cara nomor 1 dahulu. Memberantas tikus dengan racun tikus. Cara ini memang efektif yaitu tikus yang memakan racun tikus akan mati. Tetapi ruginya dia akan mati di sembarang tempat. Dan dengan cara ini belum tentu akan berdampak yang sama terhadap kelompok tikus yang lain.
Cara nomor 2
Dengan lem tikus, tikus yang terjebak dalam lem tikus memang akan lengket di media lem tikus. Akhirnya tikus itu bisa kita bunuh atau akan kita apakan terserah kita. Tetapi lama kelamaan teman-teman tikus lain yang sudah mengetahui akan keberadaan lem tikus yang kita pasang mulai bisa menghindar.
Cara nomor 3
Dengan perangkap tikus, cara ini seperti yang ada di film kartun. Perangkap kita kasih keju, atau ikan asin yang sudah dipasang pada perangkap. Tikus yang terperangkap akan mati atau hidup tergantung kepada jenis perangkapnya. Cara ini hampir mirip dengan cara nomor 2.
Cara nomor 4
Predator tikus. Seperti kita ketahui tikus rumahan predatornya adalah kucing. Sedang tikus sawah predatornya adalah ular, burung elang, atau burung hantu. Kalau kita ingin memakai predator berarti kita harus menyeleksi predator yang benar-benar pinter menghabisi tikus. Apakah ini mirip dengan mendirikan KPK ??
Cara nomor 5
Lonceng tikus. Cara ini agak unik yaitu tikus yang sudah kita tangkap hidup-hidup kita kasih lonceng di lehernya lalu kita lepas. Efeknya ??? Jika ini kita lepas di komunitas tikus, tikus yang lain akan ikut berlarian karena mungkin mereka mendengar bunyi aneh yang ditimbulkan dari lonceng yang sudah dibikin kalung tadi.
Tapi dari ke semua cara tadi, ada cara lain lagi yang mungkin cukup efektif yaitu dengan cara menghilangkan makanan tikus atau menjauhkan kontak antara tikus dengan makanan kegemaran tikus. Jika rumah kita bersih, jauh dari kotoran atau makanan kegemaran tikus maka tikus itu pun tidak sanggup untuk bertahan hidup di rumah kita yang sudah bersih. Yang jelas cara ini mungkin mirip dengan seleksi alam. Tikus akan mati dengan sedirinya jika ia tidak dapat makan di habitat tempat ia bertahan hidup. Hampir sama dengan prostitusi, ia akan hilang dengan sendirinya jika tidak ada permintaan akan prostitusi.


Berikut beberapa faktor yang menyebabkan korupsi :
1.Massyarakat mempunyai mental suka menerabas(koentjaraningrat)
2.Masyarakat tidak menganggap korupsi sebagai 'aib',rendah nya budaya malu.
3.Nilai eweuh pakeuweuh melekat pada masyarakat Indonesia
4.Kontrol masyarakat terhadap perilaku korupsi masih longgar
5.Nilai kejujuran kurang mendapat penghargaan tinggi masyarakat
6.Kurang keteladanan dari pemimpin
7.Masyarakat mengukur status sosial dari "kekayaan"(uang dan kekuasaan.
sumber : http://agung2008.wordpress.com/2012/03/21/memberantas-budaya-korupsi/ 
             www.sragenkab.go.id/.../BUDAYA%20KORUPSI%20prof%20Adi%...



Minggu, 25 Maret 2012

konsep IBD dalam kesastraan

KONSEPSI IBD DALAM KESASTRAAN


  •  Pendekatan pada bidang kesastraan
Ilmu budaya dasar yang nama sebenarnya adalah Basic Humanities, yaitu berasal dari bahasa Inggris yakni the humanities. Istilah ini berasal pula dari bahasa latin Humanus yang artinya manusiawi, berbudaya dan halus.
Seni sangat berkaitan erat dengan masalah kemanusiaan. Karena seni adalah ekspresi yang bersifat tidak normatif, menjadikan seni lebih mudah berkomunikasi. Oleh sebab itu nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya. Sebab masalah kemanusiaan merupakan masalah yang sangat penting, yang perlu diperhatikan pula oleh mahasiswa.

Tujuan utama mata kuliah ini adalah supaya mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang lebih baik.
  • Nilai-nilai Kemanusiaan Dalam Prosa Fiksi
Sebagai bagian dari seni, yang lebih menekankan pada cerita. Mau tidak mau karya sastra ini langsung atau tidak langsung membawa moral, pesan atau cerita. Dengan kata lain dalam Prosa Fiksi mengandungg beberapa nilai yakni
  1. Memberikan kesenangan
  2. Memberikan informasi
  3. Memberikan warisan cultural
  4. Memberikan keseimbangan wawasan
  • Ilmu Budaya Dasar Yang Berhubungan dengan Puisi
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa puisi merupakan bagian dari seni sastra, sedangkan sastra merupakan bagian dari kesenian, dan kesenian adalah unsure dari kebudayaan. Sehingga Puisi dapat diartikan ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahsa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan
  1. Figura bahasa
  2. Kata-kata yang ambiguitas
  3. Kata-kata yang berjiwa
  4. Kata-kata yang konotatif
  5. Pengulangan
Adapun tujuan penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut
1. Makna hubungan puisi dengan pengalaman hidup
Penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Yang artinya manusia senantiasa ingin selalu memiliki salah ssatu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpalan pengalaman langsung yang terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itu puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadaran yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri dan tentang masyarakat.
2. Puisi dengan kesadaran individual
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk berfikir menurut hati nurani, baik untuk orang lain maupun diri sendiri.
3. Puisi dengan keinsafan social
Dalam puisi syarat dengan masalah sosial, yang terlibat dalam issue dan problem sosial. Yaitu bisa berupa
-  Penderitaan
-  Perjuangan
-  Konflik
-  Pemberontakan terhadap hokum Tuhan

Puisi-puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih.
Contohnya dalam puisi Rendra dengan judul “Episode” misalnya, melukiskan betapa kemesraan cinta begitu merasuk kedalam jiwa dua  sejoli muda-mudi yang menjalin ikatan cinta. Ataupun contoh lainnya Puisi Amir Hamzah denga judul “Padamu Jua” yang isinya merupakan ratapan hati yang hancur luluh karena tali cintanya yang telah begitu mesra dengan sorang gadis jawa direnggut dan diputuskan oleh ayahnya, yang menjodohkan dengan gadis pilihan ayahnya yang masih terbilang kemenakannya sendiri.

sumber : http://www.ujank.web.id/Coretan-Tugas/konsepsi-ibd-dalam-kesusastraan.html

Senin, 12 Maret 2012

Manusia & kebudayaan

Kesenian Debus Banten

Berhubung saya berasal dari provinsi banten,maka pada tugas kali ini saya akan membahas dan memperkenalkan seni budaya dari banten yaitu debus.

Sejarah Debus

Debus merupakan kesenian asli masyarakat Banten yang diciptakan pada abad ke-16, yaitu tepatnya pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin (1532-1570), dalam rangka penyebaran agama Islam. Agama Islam diperkenalkan ke Banten oleh Sunan Gunung Jati, salah satu pendiri Kesultanan Cirebon, pada tahun 1520, dalam ekspedisi damainya bersamaan dengan penaklukan Sunda Kelapa. Kemudian, ketika kekuasaan Banten dipegang oleh Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1682), debus difokuskan sebagai alat untuk membangkitkan semangat para pejuang dalam melawan penjajah Belanda. Apalagi, di masa pemerintahannya tengah terjadi ketegangan dengan kaum pendatang dari Eropa, terutama para pedagang Belanda yang tergabung dalam VOC. Kedatangan kaum kolonialis ini di satu sisi membangkitkan semangat jihad kaum muslimin Nusantara, namun di sisi lain membuat pendalaman akidah Islam tidak merata, yaitu terjadinya percampuran akidah dengan tradisi pra-Islam. Hal ini yang terdapat pada kesenian debus.

Bentuk Atraksi Debus
Permainan debus merupakan bentuk kesenian yang dikombinasikan dengan seni tari, seni suara dan seni kebatinan yang bernuansa magis. Kesenian debus biasanya dipertunjukkan sebagai pelengkap upacara adat, atau untuk hiburan masyarakat. Pertunjukan ini dimulai dengan pembukaan (gembung), yaitu pembacaan sholawat atau lantunan puji-pujian kepada Nabi Muhammad, dzikir kepada Allah, diiringi instrumen tabuh selama tiga puluh menit. Acara selanjutnya adalah beluk, yaitu lantunan nyanyian dzikir dengan suara keras, melengking, bersahut-sahutan dengan iringan tetabuhan. Bersamaan dengan beluk, atraksi kekebalan tubuh didemonstrasikan sesuai dengan keinginan pemainnya : menusuk perut dengan gada, tombak atau senjata almadad tanpa luka; mengiris anggota tubuh dengan pisau atau golok; makan api; memasukkan jarum kawat ke dalam lidah, kulit pipi dan anggota tubuh lainnya sampai tebus tanpa mengeluarkan darah; mengiris anggota tubuh sampai terluka dan mengeluarkan darah tapi dapat disembuhkan seketika itu juga hanya dengan mengusapnya; menyiram tubuh dengan air keras sampai pakaian yang dikenakan hancur lumat namun kulitnya tetap utuh. Selain itu, juga ada atraksi menggoreng kerupuk atau telur di atas kepala, membakar tubuh dengan api, menaiki atau menduduki tangga yang disusun dari golok yang sangat tajam, serta bergulingan di atas tumpukan kaca atau beling. Atraksi diakhiri dengan gemrung, yaitu permainan alat-alat musik tetabuhan.

Tokoh Spiritual Debus
Salah satu tokoh spiritual debus asal Banten yang hendak dikemukakan dalam tulisan ini adalah Tubagus Barce Banten atau Abah Barce. Ia cukup dikenal di kalangan penduduk Banten sebagai pemimpin spiritual debus ‘modern’. Konon, ia sanggup menyembuhkan berbagai macam penyakit yang tak dapat disembuhkan dengan pengobatan kedokteran masa kini. Ia juga sering dipanggil sebagai penasihat pribadi masalah-masalah spiritual oleh kalangan elit politis Jakarta.
Abah Barce berperan penting dalam memperkenalkan kesenian debus hingga keluar negeri, seperti Amerika Serikat, Australia, Jerman, Jepang, Malaysia, Spanyol, dan Belanda. Ia mendapat gelar doktor kehormatan dari Universitas Amsterdam pada tahun 1985. Selain itu, ia adalah ketua Perkumpulan Paranormal Indonesia cabang Banten sejak Mei 2003, ketua Perkumpulan Judo-Karate-Silat Banten, dan pendiri Laskar Islam Banten pada tahun 1999.
Menurut Abah Barce, debus tidak ada kaitannya dengan dunia mistis atau magic, tidak seperti anggapan kebanyakan orang selama ini, karena magic itu sama dengan perbuatan syirik (menyekutukan Allah). Ia juga mengatakan bahwa debus digunakan oleh para alim ulama zaman dahulu untuk melawan penjajah.

Kesenian Debus Sebagai Potensi Wisata
Terlepas dari anggapan debus berkaitan erat dengan dunia mistis yang bertentangan dengan Islam, ajaran itu turut berperan dalam sejarah diciptakannya kesenian debus di Indonesia, serta pelaksanaan atraksinya yang dimulai dengan pembacaan doa maupun lantunan sholawat Nabi. Tak dapat disangkal, debus merupakan kesenian tradisional khas Banten yang dapat dijadikan sebagai daya tarik bagi para wisatawan.
Jadi, mengapa tidak melestarikan dan mengembangkan kesenian debus, yang juga merupakan ciri khas kebudayaan Banten.
























      Debus dalam bahasa Arab yang berarti senjata tajam yang terbuat dari besi, mempunyai ujung yang runcing dan berbentuk sedikit bundar. Dengan alat inilah para pemain debus dilukai, dan biasanya tidak dapat ditembus walaupun debus itu dipukul berkali kali oleh orang lain. Atraksi atraksi kekebalan badan ini merupakan variasi lain yang ada dipertunjukan debus. Antara lain, menusuk perut dengan benda tajam atau tombak, mengiris tubuh dengan golok sampai terluka maupun tanpa luka, makan bara api, memasukkan jarum yang panjang ke lidah, kulit, pipi sampai tembus dan tidak terluka. Mengiris anggota tubuh sampai terluka dan mengeluarkan darah tetapi dapat disembuhkan pada seketika itu juga, menyiram tubuh dengan air keras sampai pakaian yang melekat dibadan hancur, mengunyah beling/serpihan kaca, membakar tubuh. Dan masih banyak lagi atraksi yang mereka lakukan.










Dalam melakukan atraksi ini setiap pemain mempunyai syarat syarat yang berat, sebelum pentas mereka melakukan ritual ritual yang diberikan oleh guru mereka. Biasanya dilakukan 1-2 minggu sebelum ritual dilakukan. Selain itu mereka juga dituntut mempunyai iman yang kuat dan harus yakin dengan ajaran islam. Pantangan bagi pemain debus adalah tidak boleh minum minuman keras, main judi, bermain wanita, atau mencuri. Dan pemain juga harus yakin dan tidak ragu ragu dalam melaksanakan tindakan tersebut, pelanggaran yang dilakukan oleh seorang pemain bisa sangat membahayakan jiwa pemain tersebut.
Menurut beberapa sumber sejarah, debus mempunyai hubungan dengan tarekat didalam ajaran islam. Yang intinya sangat kental dengan filosofi keagamaan, mereka dalam kondisi yang sangat gembira karena bertatap muka dengan tuhannya. Mereka menghantamkan benda tajam ketubuh mereka, tiada daya upaya melainkan karena Allah semata. Kalau Allah tidak mengijinkan golok, parang maupun peluru melukai mereka. Dan mereka tidak akan terluka.
Pada saat ini banyak pendekar debus bermukim di Desa Walantaka, Kecamatan Walantaka, Kabupaten Serang. Yang sangat disayangkan keberadaan debus makin lama kian berkurang, dikarenakan para pemuda lebih suka mencari mata pencaharian yang lain. Dan karena memang atraksi ini juga cukup berbahaya untuk dilakukan, karena tidak jarang banyak pemain debus yang celaka karena kurang latihan maupun ada yang “jahil” dengan pertunjukan yang mereka lakukan. Sehingga semakin lama warisan budaya ini semakin punah. Dahulu kita bisa menyaksikan atraksi debus ini dibanyak wilayah banten, tapi sekarang atraksi debus hanya ada pada saat event – event tertentu. Jadi tidak setiap hari kita dapat melihat atraksi ini. Warisan budaya, yang makin lama makin tergerus oleh perubahan jaman.


sumber :
  • http://taufik-pblog.blogspot.com/2010/06/budaya-debus-banten.html
  • ebanten.com/kesenian-debus-banten/